Menjadi Muslim dan Mukmin

antara muslim dan mukmin

Tanggapan umum Iman mendahului Islam, namun ayat ini menunjukkan yang sebaliknya. Yakni kita mula belajar menjadi seorang Muslim sebelum kita belajar menjadi seorang Mukmin.

Menjadi seorang Muslim itu adalah untuk akur kepada segala perintah dan larangan Allah, sementara menjadi orang Fasiq itu melakukan keingkaran terhadap perintah dan larangan Allah.

Menjadi orang beriman itu adalah untuk bersikap positif menerima nasib diri serta akur dengan hukum dan segala ketentuan Allah dengan ikhlas dan reda. Manakala menjadi orang kafir itu mengambil sikap negatif menolak hukum dan ketentuan Allah serta enggan menerima dan meredai nasib diri.

Sikap negatif menolak hukum dan ketentuan Allah serta enggan menerima nasib diri inilah yang sering menjerumuskan manusia untuk bertindak mengingkari perintah dan melanggar larangan Allah.

Begitulah pasangan kepada orang-orang Islam itu adalah keimanan, manakala pasangan kepada orang-orang Fasiq itu adalah kekufuran.

Lantaran, seseorang yang mengaku orang Islam dan orang beriman harus membuktikannya melalui sikap dan perlakuan yang bersesuaian dengan orang Islam dan orang beriman. Jika apa yang dibuktikan adalah sebaliknya,tidaklah layak dia diterima dan dilayan sebagai orang Islam dan orang beriman.

Pun jangan mudah kita menolak seseorang itu sebagai bukan Islam dan bukan beriman, sedangkan terbukti kepada kita sikap dan perlakuannya memang bercirikan orang Islam dan orang beriman, biarpun dia tidak pernah membuat pengakuan sebegitu.

Sudah tentu sama ada seseorang itu menjadi Muslim atau Fasiq ada kaitannya dengan keputusan pilihan antara pemimpin mana yang mahu diimani atau dikufuri di antara Allah dan As-Syaitan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s